My Name Is Khan : A Story About A man with Asperger’s Syndrome

Tadi baru nonton my name is khan, menurut gua sih lumayan. Tema dan cerita nya menarik. Film ini di bintangi oleh Shahrukh Khan dan Kajol (jadi ingat Kuch Kuch Hota Hai dan film- film India lain yang dibintangi mereka berdua). Akting Shahrukh Khan sebagai seorang yang menderita autis terlihat sangat meyakinkan, begitu juga dengan acting cemerlang Kajol yang memerankan ibu yang kehilangan anaknya.

Jadi cerita di film ini berawal dari Rizvan Khan (Shahrukh Khan) yang ingin pergi ke Washington DC untuk menemui presiden Amerika (nanti sepanjang film akan ada flashback mengapa Rizvan ini ingin bertemu dengan presiden), Rizvan adalah seorang penderita sydrom Asperger’s, dia takut akan orang yang baru dikenal, kebisingan, dan warna kuning. Rizvan kecil diajarkan oleh ibunya bahwa walaupun ada berbagai agama tetapi orang hanya dilihat dari perbuatan yang dilakukannya bukan agama yang dianutnya, di dunia ini hanya ada dua tipe orang, yaitu good people dan bad people, good people adalah orang- orang yang melakukan hal- hal yang baik, dan bad people adalah orang- orang yang melakukan hal kebalikannya. Rizvan kecil selalu disayangi oleh ibunya sehingga membuat adiknya sedikit iri. Setelah dewasa adik Rizvan pergi merantau ke amerika, dan ketika ibu rizvan meninggal Rizvan pergi ke amerika, dia bekerja untuk adiknya sebagai sales kosmetik herbal. Kemudian Rizvan bertemu dengan … (kajol) seorang single parent yang bekerja sebagai seorang hairstylist. Tak lama Rizvan jatuh cinta dan menikah dengannya, walaupun Mandira berbeda agama dengannya (Mandira beragama hindu). Kehidupan Rizvan, Mandira, dan Sameer (anak Mandira) berjalan lancar sampai terjadinya peristiwa 9/11. Seketika pandangan orang- orang mulai berubah terhadap kaum muslim di amerika, tak terkecuali pada Rizvan dan keluarganya. Puncaknya adalah ketika Sameer meninggal, Mandira shock dan menyalahkan kematian Sameer pada Rizvan. Dan selanjutnya nonton aja sendiri ya!

Ada adegan menggelitik ketika dalam perjalanannya untuk bertemu dengan presiden amerika, ada suatu acara amal untuk mengumpulkan dana bagi korban banjir di afrika, Rizvan ingin mengikuti acara tersebut, dia telah mengumpulkan $500 untuk tiket undangannya, tapi ternyata yang diperbolehkan masuk hanya umat kritiani saja, bukannya kecewa karena tidak dapat mengikuti acara tersebut tapi Rizvan malah memberikan $500 itu, kurang lebih dia bilang “ini untuk membantu orang- orang afrika yang bukan umat kriatiani”. Film ini berdurasi kurang lebih dua setengah jam (lama boo, maklum film India), jadi lebih baik sebelum masuk studio anda ke toilet dulu, jangan seperti gua yang pada bagian akhir film kebelet pengen ke toilet, karena tidak ingin ketinggalan film jadi ditahan, alhasil ketika film usai gua jadi langsung lari menuju toilet.